Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8

Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8, merupakan sosok yang perjalanan politiknya penuh dinamika dan kontroversi. Setelah dua kali gagal dalam Pemilu Presiden pada 2014 dan 2019, Prabowo akhirnya berhasil meraih kemenangan pada Pemilu 2024 berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. Kemenangan ini menandai babak baru dalam sejarah politik Indonesia.voxindonesia.com+6umj.ac.id+6nasional.tempo.co+6voxindonesia.com
Latar Belakang dan Karier Militer
Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta. Ia merupakan putra dari Soemitro Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka, dan Dora Sigar. Karier militer Prabowo dimulai dengan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, yang kemudian berlanjut ke Akademi Militer di Amerika Serikat. Ia meniti karier di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan elit TNI, dan mencapai pangkat Brigadir Jenderal.
Namun, karier militer Prabowo tidak lepas dari kontroversi. Pada 1998, ia dipecat dari TNI karena terlibat dalam peristiwa penculikan aktivis pro-demokrasi, yang kemudian menjadi salah satu noda dalam perjalanan kariernya. Setelah dipecat, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 2008, yang menjadi kendaraan politiknya dalam meraih posisi-posisi strategis di pemerintahan.
Perjalanan Politik dan Kemenangan di Pemilu 2024
Dalam Pemilu Presiden 2024, Prabowo berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo. Pasangan ini berhasil meraih 58,59% suara sah nasional, mengalahkan pasangan calon lainnya. Pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden dilakukan pada 20 Oktober 2024 di Gedung Nusantara, Jakarta. Dalam pidato pertamanya, Prabowo menekankan pentingnya swasembada pangan dan energi, serta hilirisasi komoditas sebagai fokus utama pemerintahannya .setkab.go.id+5nasional.tempo.co+5umj.ac.id+5voxindonesia.com+2umj.ac.id+2nasional.tempo.co+2nasional.tempo.co+2presidenri.go.id+2umj.ac.id+2
Setelah dilantik, Prabowo mengumumkan susunan kabinet yang dinamakan “Kabinet Merah Putih”. Beberapa nama penting dalam kabinet ini antara lain Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, serta Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian .setneg.go.id+1setkab.go.id+1
Kebijakan dan Prioritas Pemerintahan
1. Ketahanan Pangan dan Energi
Salah satu janji utama Prabowo adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dalam lima tahun ke depan. Ia menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai bagian dari kedaulatan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. Selain itu, Prabowo juga menargetkan swasembada energi sebagai langkah strategis untuk mengurangi defisit neraca perdagangan .ppimalaysia.or.id+1nasional.tempo.co+1
2. Hilirisasi Industri dan Infrastruktur
Pemerintah Prabowo fokus pada pengembangan industri hilir, terutama di sektor pertambangan dan energi. Program hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan negara. Selain itu, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas untuk mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi regional .ppimalaysia.or.id
3. Diplomasi dan Kerja Sama Internasional
Dalam bidang diplomasi, Prabowo menekankan pentingnya hubungan yang seimbang dengan negara-negara besar. Ia melakukan kunjungan ke enam negara, termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Brasil, Inggris, dan Uni Emirat Arab, untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan pertahanan .theaustralian.com.au+1reuters.com+1setkab.go.id
Selain itu, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, dengan syarat Israel mengakui dan memberikan kemerdekaan kepada negara Palestina .reuters.com
Tantangan dan Kontroversi
Meskipun memiliki visi besar, pemerintahan Prabowo menghadapi berbagai tantangan. Kontroversi masa lalunya, terutama terkait dengan pelanggaran HAM, masih menjadi sorotan. Selain itu, implementasi kebijakan ekonomi dan sosial yang ambisius memerlukan dukungan politik dan sumber daya yang signifikan. Keberhasilan pemerintahannya akan sangat bergantung pada kemampuan untuk mengelola dinamika politik domestik dan hubungan internasional yang kompleks.
Kesimpulan
Prabowo Subianto, sebagai Presiden ke-8 Indonesia, membawa harapan baru bagi bangsa ini. Dengan visi besar untuk mencapai swasembada pangan dan energi, serta fokus pada hilirisasi industri, ia berupaya membawa Indonesia menuju kemandirian ekonomi. Namun, tantangan besar menanti dalam mewujudkan visi tersebut, terutama dalam hal implementasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya. Perjalanan politik Prabowo yang panjang dan penuh liku menjadi cermin dinamika politik Indonesia yang terus berkembang.umj.ac.id